I often open the oven

Thursday, February 3, 2011

Kalian mengaku bisa bicara bahasa inggris atau angka TOEFL diatas 450? coba baca judul diatas dengan baik dan benar.. kalau masih belum yakin coba buka kamus Oxford lalu ulangi lagi sampai bisa.
ini bukan untuk main-main lho. karena orang indonesia masih seringkali keliru mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Inggris.

Seminggu yang lalu saya kedatangan seorang teman baru seorang humas dari perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Sebelumnya dia memang rajin sms pendekatan tapi karena saya jarang balas, maka dia datang langsung ke klinik saya. Entah bermaksud menarik perhatian dan membuat saya bertekuk lutut atau karena alasan lain, sepanjang perbincangan dia semangat sekali menunjukkan kemampuan bahasa inggrisnya.

Awalnya saya dengan sabar mengoreksi hanya dalam hati setiap dia salah mengucapkan suatu kata. Kalau masalah grammar jangan ditanya lagi, hampir seratus persen salah semua. Lama-lama jiwa kritis saya memberontak dan langsung berkomentar:

" kamu salah.. acara itu dibacanya event (ifén) bukan even (ifEn).."
dia tiba-tiba tersadar dan mendadak berhenti berbicara, lalu berkata:
" jadi malu gue.."
Saya jadi tidak enak hati sekali saat itu. tapi buat saya itu lebih baik daripada suatu saat dia ditegur atau ditertawakan di forum yang lebih resmi atau lebih besar.

Ya.. cukup sering saya mendengar orang salah mengucapkan event (acara) dengan even (bahkan). Padahal dua kata itu memiliki arti dan penggunaan dalam kalimat yang berbeda satu sama lain.

Contoh lain adalah ketika kita salah mengetik di komputer lalu kita menekan tombol delete. kebanyakan mengucapkan tombol itu dengan dilet atau delet padahal yang benar adalah dilit.

Lalu kata supermarket Hero(hiro) yang berasal dari bahasa Inggris yang artinya pahlawan juga sering di salah ucapkan menjadi hero. Atau juga kata mug(mag) yang lebih sering diucapkan dengan mug. Dan kata CD-rom (sidi rom) yang disalah ucapkan dengan sidi rum. Memangnya ada ruangan/room (rum) untuk CD yaa?

Lalu bagaimana degan magic jar?tahu magic jar kan? itu looh peralatan masak nasi menggunakan listrik. Untuk yang ini jangan buru2 meng-inggris-kannya dengan pengucapam mejik jer yaa.. karena tetap dibaca mejik jar. dimana jar(jar) sendiri artinya wadah atau tempat penyimpanan.



Jadi judul diatas bacanya seperti apa? ai ofen open di ouven (saya sering membuka oven).. fu..fu..fu.. agak sulit yaa..sepertinya memang kita harus lebih banyak belajar dan lebih sering lagi membuka kamus supaya tidak salah mengucapkannya. ^.<

What's in a Name - Apalah Arti sebuah Nama..


Pernahkah mendengar peribahasa yang diciptakan William Shakespeare dalam novelnya Romeo and Juliet:





"What's in a name?
That which we call a rose
By any other name
Would smell as sweet"


 
Peribahasa itu digunakan Shakespeare untuk menggambarkan pasangan Romeo dan Juliet yang tidak bisa bersatu hanya karena pasangan itu memiliki nama belakang dua keluarga yang sudah bermusuhan selama bertahun-tahun.

Untuk urusan nama memang ada yang menanggap itu penting dan ada juga yang menganggap tidak penting. Nama merupakan pemberian dari kedua orangtua saat kita lahir. Tentunya setiap orangtua membuatnya dengan penuh pengharapan bahwa kelak setelah besar bayi yang diberinya nama akan menjadi yang terbaik sesuai dengan namanya itu.

Seperti yang sedang terjadi di keluarga saya belakangan ini. Adik perempuan saya baru saja melahirkan bayinya tiga minggu lalu. Minggu depan rencananya akan dilangsungkan aqiqah serta pemberian nama untuk sang bayi. Tidak hanya orangtuanya yang sibuk, saya dan keluarga lainpun ikut sibuk mencarikan nama yang indah untuk bayi mungil berjenis kelamin laki-laki itu.

Sejak hamil adik saya itu senang sekali mendengar lagu-lagu band Vierra, sehingga berniat menamai anaknya dengan nama Kevin, nama salah seorang personil band itu. Sedangkan saya yang suka sekali dengan dunia fashion ingin keponakan saya itu diberi nama Calvin, yang berasal dari merk fashion dan parfum Calvin Klein. Ternyata nama itu ditolak oleh ayah sang bayi karena setelah dilihat di kamus bahasa, Calvin artinya adalah anak kecil berkepala botak. Adik saya pada akhirnya menamai bayinya dengan nama Kevin Ammar Islami. Nama indah yang berasal dari bahasa Inggris, Arab dan beberapa kata-kata dalam Al Quran.

Urusan nama juga mengingatkan saya pada teman sekelas sewaktu SD. Nama lengkapnya Sri Prihatiningsih. Diantara teman-teman dia termasuk yang paling sering absen karena sakit. Kejadian ini berlangsung hingga pada kelas tiga caturwulan I, setelah tidak masuk selama satu bulan karena demam lama (yang sekarang saya pikir diagnosanya mungkin demam thyfoid), teman saya itu kembali masuk dengan nama baru Nur Cahyani.

Waktu itu dia bercerita bahwa menurut orang pintar tempat dia berobat, nama lamanya kurang cocok dan secara makna memberi pengaruh buruk untuk dirinya sehingga dia sering sakit-sakitan. Nama baru pemberian si orang pintar yang artinya cahaya terang itu diharapkan orangtuanya membawa keberuntungan dan kesehatan baginya. Dan percaya tidak percaya sejak saat itu dia memang tidak pernah lagi absen karena sakit.

Nama lengkap saya sendiri adalah Shirley Yulianti Rossa Darliana Darniwan. Nama itu didapat dari gabungan berbagai hal yang berhubungan dengan kedua orang tua saya. Shirley berasal dari nama Sally Ride seorang angkasawan wanita AS pertama yang mendarat dibulan, juga berasal dari nama Shirley Maclaine seorang aktris wanita peraih piala Oscar pertama. Ayah dulu berharap kelak bila putrinya ini besar bisa menjadi wanita yang cantik sekaligus cerdas seperti kedua wanita yang bernama diatas.

Yulianti  berasal dari kata Juli, bulan kelahiran saya. Rossa yang artinya mawar dianggap ayah mewakili nama bayi perempuan yang seharum bunga mawar. Sedangkan Darliana sendiri merupakan gabungan dari nama ayah Darniwan dan ibu Emalia.

Secara keseluruhan artinya adalah Putri Bapak Darniwan dan Ibu Emalia yang lahir dibulan Juli dengan wajah cantik,otak yang cerdas, dan seharum bunga mawar. Hmm..nama panjang yang sangat indah kan. Namun cukup membebani. karena secara tidak langsung nama yang indah akan menjadi penilaian seseorang pada tingkah laku kita. Tentunya sangat menyenangkan apabila melihat seseorang dengan nama indah yang serasi dengan tingkah laku dan prestasi yang dicapainya kan?

Untuk saya sendiri nama yang indah tidak terlalu penting. sejak kecil saya sudah memiliki berbagai panggilan yang seringkali tidak berhubungan dengan nama asli. Dari mulai Eneng (nama panggilan anak perempuan sunda), Olly, Ry, Sherry, dan lainnya. Bahkan sejak lulus dan bekerja sebagai dokter, telinga saya sudah sangat akrab dengan panggilan satu suku kata "Dok" yang mewakili kata dokter.

Lagipula nama yang sangat panjang itu terkadang sedikit merepotkan saat melakukan registrasi akun beberapa situs di Internet. Karena nama yang biasa disediakan hanya dua: nama diri dan nama keluarga. Oleh karena itu biasanya saya hanya menggunakan nama Shirley Yulianti saja untuk mempermudah registrasi.

Kelak nama belakang saya itu juga akan berubah apabila menikah, disesuaikan dengan nama suami nanti. Nah, untuk urusan pemilihan nama suami, tentunya nama menjadi sesuatu yang sangat penting, bukan dari rangkaian huruf pembentuk namanya, tetapi pribadi si pemilik nama. Siapapun kelak nama yang akan mengubah nama belakang saya tentunya ia harus seseorang yang setulus hati mencintai dan menyayangi saya. Setuju 'kan? ^.<